Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati

\"\"CIREBON - Keluarga korban penembakan oknum polisi yang diduga mabuk, meminta kepada aparat penegak hukum agar pelaku dihukum seadil-adilnya, bila perlu dihukum mati. Hal ini disampaikan ayah korban Waryo, saat diwawancarai sejumlah wartawan di rumah duka usai menyambut jenazah dari Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu, tadi malam (5/8). “Kami minta pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya, ya hukum seumur hidup atau hukum mati,” paparnya, sambil dikerumuni anggota keluarga yang lainnya. Dikatakan, korban merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan selama ini menjadi tulang punggung keluarga. Tentu dengan kejadian ini, pihak keluarga merasa terpukul. “Ya gimana Mas, dia anak laki-laki yang kami andalkan, tentunya kalau ikuti emosi, gak terima. Tapi, kami hormati hukum yang ada,” katanya. Waryo yang baru tiba dari Jakarta siang kemarin, sebelumnya tidak percaya kalau akan mendapat kabar yang teramat duka. Pasalnya, pada pukul 21.00 Sabtu malam (4/8), ia sempat melakukan komunikasi melalui handphone dan korban minta dibelikan pulsa. Namun, dinihari ia mendapati kabar kalau Agus sedang ada di rumah sakit. “Saya kira dia mengalami kecelakaan, ternyata ia tertembak oleh polisi yang mabuk,” ungkapnya. Pihaknya berharap agar aparat penegak hukum bisa mengusut kasus ini hingga tuntas dan kejadian ini tidak terulang kembali. “Anak saya tidak salah apa-apa ditembak, ya harus dihukum,” ungkapnya. Sementara, ratusan warga Desa Blender berkumpul di luar rumah duka sambil menyiapkan keranda jenazah. Sejumlah aparat kepolisian dari Polres Cirebon juga nampak hadir termasuk Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar SIK MSi yang ikut menyalatkan jenazah korban. Sebelum dibawa ke liang lahat, mantan Kapolres Kep Seribu DKI Jakarta ini menyampaikan kata belasungkawa kepada keluarga korban dan masyarakat Desa Blender dan menyesali perbuatan anggotanya. Pihaknya berjanji akan mengusut tuntas perkara ini, baik secara hukum pidana maupun kode etik Polri. “Tidak ada yang kami tutup-tutupi dalam proses hukum, silakan masyarakat bisa mengikuti perkembangannya. Kami akan menindak tegas anggota kami yang berlaku arogan agar tidak terjadi insiden yang melunturkan citra kepolisian,” ujarnya di depan ratusan warga setempat. Usai penyampaian ucapan belasungkawa, Kapolres bersama warga ramai-ramai mengantarkan jenazah korban ke tempat pemakaman umum desa setempat. Sementara, sebagian warga masih emosi dan tidak terima atas kejadian nahas yang menimpa Agus. Mereka juga sama-sama melakukan penyelidikan atas kasus penembakan tersebut. Pasalnya, pelaku tidak sendirian ketika mengantarkan mayat korban ke RSUD Waled. Ada satu orang yang hingga kini masih dalam pencarian, yakni yang menyetir motor. “Pihak polisi terkesan menyembunyikan identitas teman pelaku yang membantu membawa jenazah korban,” ujar Jaeni warga setempat. Pihaknya menekankan, kalau polisi tidak mencari teman pelaku tersebut, warga dengan sukarela yang akan mencarinya. “Kami sendiri yang akan mengejar orang tersebut,” tegasnya. Di mata warga, pelaku merupakan polisi yang tak terpuji, sebab sering melakukan tindakan yang melanggar hukum misalnya ikut sabung ayam. “Padahal ia adalah Babinkamtikmas desa kami,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: